Sabtu, 07 Maret 2009

"BARITO PUTRA" FC

Barito Putra Banjarmasin adalah perkumpulan sepak bola milik H Sulaiman HB, seorang pengusaha terkemuka dan kemudian juga terkenal sebagai Ketua Partai Golkar Kalimantan Selatan.

Salah satu pemain terbaik Barito Putra adalah Frans Sinatra Huwae, putra keluarga Huwae yang lahir di Amuntai, Hulu Sungai Utara.

Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh penalti Kekey Zakaria, Barito pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.

Tanggal 31 Oktober 2008,tim ini berhasil menjuarai kompetisi PSSI divisi 2.

BANJARMASIN, JUMAT - Barito Putera promosi ke Divisi I Liga Indonesia (Ligina). Tim yang pernah berjaya di era galatama itu meraih tiket tersebut setelah memastikan diri menjadi juara Ligina Divisi II.

Pada laga di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Jumat (31/10), Barito menang 1-0 atas PSCS Cilacap. Alhasil, "Laskar Buaya Kuning" itu menjadi juara dan PSCS harus puas sebagai runner-up.

Kedua tim memerakan permainan menyerang sejak peluit kick-off berbunyi. Tetapi petaka bagi tim tamu datang pada menit ke-16, ketika terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti sehingga wasit memberikan hukuman tendangan penalti bagi tuan rumah.

Andri Joko yang diberi kepercayaan sebagai eksekutor dengan sempurna menjalankan tugasnya. Pemain dengan nomor punggung 22 itu mampu memperdaya penjaga gawang PSCS, Samsul Arifin, dan skor menjadi 1-0 yang bertahan sampai pertandingan usai.

Kemenangan itu membuat Barito berhak naik kasta ke Divisi I yang akan diikuti puluhan tim dari seluruh Indonesia. Sistem pertandingan di Divisi I nanti akan menggunakan pola kandang dan tandang.

HIDUP "BARITO PUTRA"...

KAMI MENUNGGU KEMENANGANMU DI DIVISI I LIGINA.

CAHYOOOO LASKAR ANTASARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar